-->

Type something and hit enter

Posted by On

Jujutsu juga dieja dengan Jujitsu, Ju-Jitsu atau Jiu-Jitsu pengertiannya adalah sebuah sebutan kolektif untuk beberapa aliran seni bela diri yang berasal dari Jepang. 


Bela diri Jujutsu adalah bentuk-bentuk pembelaan diri yang bersifat defensif dan memanfaatkan "Yawara-gi" atau teknik-teknik yang bersifat fleksibel.


Dimana serangan dari lawan tidak dihadapi dengan kekuatan, melainkan dengan cara "menipu" lawan agar daya serangan tersebut dapat digunakan untuk mengalahkan dirinya sendiri.


Dari seni beladiri Jujitsu ini, lahirlah beberapa seni bela diri lainnya yang mempunyai konsep defensif serupa, yaitu Aikido dan Judo, keduanya juga berasal dari Jepang.


Pengertian Beladiri Jujitsu

beladiri jujitsu

Apa itu beladiri Jujitsu?


Kata "Jiu" atau "Ju" dapat diartikan sebagai kelenturan atau fleksibel. Sedangkan kata "Jitsu" atau "Jutsu" berarti teknik, cara atau metode.


Berarti Jiu Jitsu adalah suatu beladiri yang bersifat fleksibel, ada kalanya lunak ada kalanya keras, ada teknik jarak dekat ada pula teknik jarak jauh, ada teknik mengikuti arus ada pula yang melawan arus.


Beladiri Jujutsu disukai berbagai kalangan karena sifatnya yang fleksibel. 


Selain sifatnya yang fleksibel, beladiri ini mempunyai teknik yang kompleks, artinya mempunyai berbagai teknik yang banyak beladiri lain tidak punya.


Teknik-teknik yang dipelajari di Juijutsu, diantara tekniknya meliputi pukulan, tendangan, lemparan, kuncian, grip.


Sejarah Jiu-Jitsu dan Perkembangannya


Teknik Jiujitsu, Jujutsu atau Jujitsu sudah ada sejak zaman kuno yaitu sekitar lebih dari 2 abad sebelum masehi (230 SM). Teknik Jiu-jitsu ini dulunya dipakai oleh para ksatria Samurai di Jepang.


Berdasarkan catatan literatur kuno di Jepang, teknik berkelahi tertua adalah Sumo


Teknik-teknik membanting dalam Sumo tumbuh dan berkembang bersamaan dengan teknik membanting Jiu-Jitsu, sebab secara umum teknik bantingan dalam Sumo juga ada dalam Jujitsu. 


Saat pemerintahan Kaisar Suinin (230 SM) di Jepang telah ada sebuah pertandingan adu kekuatan fisik dan pemenangnya diberi hadiah. 


Dalam pertandingan itu telah dipakai teknik membanting dan menghimpit tubuh lawan agar tidak bisa bergerak, dengan cara menindih di atas tubuh lawan (awal dari tumbuhnya teknik kuncian).


Selanjutnya teknik bantingan, kuncian, tendangan, pukulan, tangkisan dan teknik Jiu-Jitsu yang lainnya berkembang terus dari tahun ke tahun di negeri Jepang.


Tetapi pada saat itu teknik Jujitsu hanya dipelajari secara tertutup. 


Kerahasian cara belajar teknik Jujitsu baru diketahui secara terbuka pada masa pemerintahan Pangeran Teijun (850-880 M), yang mana saat itu mulai dibuka sekolah-sekolah Jui-Jitsu.


Pada era Kamakura (1185-1336) muncul sekolah Jujitsu aliran Daito-Ryu Aiko-Jujutsu, yang telah mengkombinasikan teknik bela diri tangan kosong dengan teknik menggunakan senjata yaitu "Daito" didirikan oleh Jenderal Shinra Saboru Yosimitsu. 


Kemudian aliran Take-no-uchi-Ryu oleh Pangeran Takeuchi pada tahun 1532. 

Sejarah Jujitsu


Seorang yang mahir berpedang (swordsman) paling terkenal, yaitu Miyamoto Mushasi (Arake Matemon) mendirikan aliran Yagyu-Ryu.


Kemudian aliran Tenjin-Shinyo-Ryu didirikan oleh Iso Mataemon (Mastari Yanani) yang merupakan penggabungan dua aliran Yoshin-Ryu dan Shin-no-Shindo-Ryu.


Pada tahun 1300 dikenal seorang mahir Jiu-Jitsu bernama Akimaya Shintoki yang berhasil menciptakan teknik-teknik pertarungan yang hebat dan lebih maju dibanding beladiri yang ada di Jepang pada saat itu sehingga ia berhasil mendominasi pertandingan bela diri pada saat itu.  Karena pada tahun itu dipandang sebagai "Tahun kebangkitan Jiu-Jitsu".


Pada era Tokugawa (1603-1867) sampai dengan masa Restorasi Meiji sekitar tahun 1868 merupakan "masa kejayaaan" atau "masa keemasan Jijutsu".


Jujutsu tumbuh dengan pesat di Jepang, semakin banyak bermunculan sekolah-sekolah baru seperti Sekiguchi-Ryu, Shinkage-Ryu, Kyushin-Ryu dan masih banyak lainnya.


Dari tahun ke tahun semakin banyak aliran-aliran baru yang muncul, dan banyak pula pemuda Jepang maupun yang lain belajar pada beberapa aliran sekaligus sehingga membentuk aliran-aliran baru bahkan bela diri baru.


Contoh bela diri yang berasal dari Jiu-Jitsu antara lain Judo, Aikido, Hapkido, Kendo, Kobudo, Vale Tudo, Krav Maga, dll.


Dibentuknya Federasi Juijutsu Internasional


Semenjak tahun 1980-an sudah ada wacana untuk menjadikan Jujutsu/Jujitsu sebagai suatu cabang olahraga yang dilombakan pada Olimpiade. 


Oleh karena itu, pada tahun 1998, atas prakarsa persatuan-persatuan di Eropa berdirilah Ju-Jitsu International Federation (JJIF) sebagai bagan dunia yang mengatur dan meregulasi cabang olahraga Juijutsu.


Macam-Macam Gaya Jujitsu


Juijutsu terdiri atas bermacam-macam aliran (Ryuha), namun pada garis besarnya terbagi atas dua gaya, yaitu gaya tradisional dan modern.


Ciri khas Jujutsu tradisional adalah tidak memiliki format pertandingan/kompetisi, serta masih menjalin hubungan dengan hombu dojo (dojo induk) yang ada di negara asal Jujitsu, yakni Jepang. 


Sedangkan Jujitsu modern (seperti Brazillian Juijutsu) biasanya menekankan pada pertandingan/kompetisi dan sudah tidak memiliki hubungan keorganisasian dengan negara asalnya (Jepang).


Gerakan dari kedua macam gaya Jujutsu  ini hampir sama, namun jurus Jujutsu modern telah disesuaikan dengan situasi pembelaan diri di zaman saat ini.


Sedangkan jurus-jurus Jujitsu tradisional biasanya mencerminkan situasi pembelaan diri saat aliran ini diciptakan. 


Sebagai contoh, Jujutsu diciptakan di zaman Sengoku Jidai (sebelum Shogun Tokugawa berkuasa), menekankan pada pertarungan di medan perang dengan memakai baju besi (disebut Yoroi Kumi Uchi).


Sedangkan yang diciptakan di zaman Edo (sesudah Shogun Tokugawa berkuasa) menekankan pada bela diri dengan memakai pakaian sehari-hari (disebut Suhada Jujutsu).


Teknik Dasar Jui-Jutsu

Teknik Dasar Jui-Jutsu


Teknik beladiri Jujitsu pada garis besarnya terdiri atas atemi waza (menyerang bagian yang lemah dari tubuh lawan, kansetsu waza/gyakudori (mengunci persendian lawan) dan nage waza (menjatuhkan lawan).


Teknik-teknik tersebut lahir dari metode pembelaan diri kaum Samurai (prajurit perang zaman dahulu) di saat mereka kehilangan pedangnya, atau tidak ingin menggunakan pedangnya (misalnya karena tidak ingin melukai atau membunuh musuhnya).


Ada 4 teknik pembelaan diri dalam Jujutsu yaitu:

  1. Teknik lemparan/bantingan = Nage-Waza
  2. Teknik kuncian = Kansetsu-Waza (Katame-waza)
  3. Teknik tendangan/kaki = Ashi-Waza
  4. Teknik pukulan/tangan = Te-Waza


1. Teknik Nage-Waza terbagi atas 2 bagian menurut sikap dan cara melakukannya yaitu:

  • Tachi-Waza = Teknik bantingan dalam sikap berdiri
  • Sutemi-Waza = Teknik bantingan dalam sikap berbaring


2. Teknik Kansetsu-Waza terbagi atas 3 bagian:

  • Osae-Waza = Teknik kuncian (menekan) setelah lawan dalam sikap terjatuh (terlentang).
  • Shime-Waza = Teknik kuncian badan atau leher lawan dengan mempergunakan tangan atau kaki.
  • Ude-Gatame = Teknik kuncian dengan siku si penyerang dalam keadaan lurus.


Dasar-Dasar Jujitsu dan Inti


Untuk mempelajari Jujitsu harus memperhatikan dasar-dasar dan inti yang terkandung dalam Jujutsu, sehingga seorang Juijutsu dapat menggunakan beladiri Ju-Jitsu dengan sempurna dan baik.


Adapun dasar-dasar Jujitsu adalah:

  1. Memanfaatkan tenaga lawan dengan sebaik-baiknya.
  2. Memperhatikan daerah lemah lawan.
  3. Memecahkan timbang badan lawan.
  4. Mengalihkan konsentrasi lawan.
  5. Mengadakan serangan yang menentukan.


Adapun inti Jujitsu adalah koordinasi dari:

  • Konsentrasi
  • Pernapasan
  • Ketenangan
  • Kecepatan
  • Gerakan.


Macam-Macam Aliran Jujutsu


Aliran Jujutsu yang tertua di Jepang adalah Takenouchi-ryu yang didirikan tahun 1532 oleh Pangeran Takenouchi Hisamori.


Aliran-aliran lain yang terkenal antara lain adalah Shindo Yoshin-ryu yang didirikan oleh Matsuoka Katsunosuke pada tahun 1864, Daito-ryu yang didirikan oleh Takeda Sokaku pada tahun 1892, Hakko-ryu yang didirikan oleh Okuyama Ryuho pada tahun 1942, dan banyak aliran lainya.


Asal Usul Brazillian Jiu Jitsu


Berawal dari seni bela diri Jujitsu yang dibawa oleh Mitsuyo Maeda, seorang pejuang Jepang, tiba di Brazil pada tahun 1914, dengan tujuan menyebarkan seni beladiri ini.


Di Brazil ia bertemu dengan keluarga Gracie, yang sekarang dianggap sebagai keluarga pertama yang menyebarkan olahraga ini, mereka mengembangkan olaraga Jujitsu menjadi Brazilian Jiu Jujitsu, menjadikannya seni beladiri campuran yang populer saat ini.


Perbedaan Jujitsu dan Brazillian Jiu Jitsu adalah jika dalam Jujutsu Jepang menggunakan kuncian sendi dan berbagai teknik lemparan, maka di Brazilian Jiu-Jitsu menggunakan pernahanan kunci, pertarungan darat dan juga gulat. 


Sumpah & Semboyan Jujitsu Indonesia


Sumpah Jui-Jutsu

  • Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
  • Taat pada orang tua
  • Sanggup menjaga nama baik Ju-jitsu
  • Bersifat kesatria dan jujur
  • Taat pada pelati


Semboyan Juijutsu

  • Berlatih Ju-jitsu demi kemanusiaan
  • Tidak boleh sombong
  • Melindungi yang lemah berdiri dipihak yang benar
  • Ju-jitsu digunakan hanya dalam keadaan terpaksa
  • Dalam latihan tidak ada tawa dan tangis


***


Jujitsu adalah salah satu beladiri yang bersifat defensif, dimana serangan dari lawan tidak harus dihadapi dengan kekuatan, melainkan dengna cara "menipu" lawan agar daya serangan tersebut dapat digunakan untuk mengalahkan dirinya sendiri.


Demikianlah artikel kali ini tentang cabang olahraga seni bela diri Jujitsu/Juijutsu/Jujutsu mulai dari pengertian, sejarah, teknik dasar, sumpah dan semboyan dan lainnya. Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan terima kasih.


Referensi

Macam-Macam Olahraga Bela Diri, Rani Siti & Oman Suparman

Ensiklopedi Olahraga Beladiri, Rani dkk

Sejarah dan Perkembangan Bela Diri Jiu-Jitsu di Jepang, Robert Academia

eprints()umpo()ac.id oleh Widyo Baskoro

Scribd / Olahraga oleh KomingDarma

p2k()unkris()ac.id

https://sports()okezone.com/read/2022/02/17/43/2548897/perbedaan-jiu-jitsu-dan-brazilian-jiu-jitsu

0 komentar

 
close