-->

Type something and hit enter

Posted by On
Materi Olahraga lompat jangkit adalah salah satu event yang dilombakan dari nomor lompat yang terdapat pada cabang olahraga Atletik.

Mungkin terdengar asing bagi kalian istilah lompat jangkit, jika dibandingkan dengan lompat jauh.

Sebenarnya gerakan lompat jangkit hampir tidak jauh berbeda dengan gerakan pada lompat jauh.

Perbedaan lompat jangkit dan lompat jauh adalah gerakan lompat jangkit ada gerakan hop, step, dan jump, di mana sebelum mendarat di bak pasir pelompat harus melakukan rangkaian gerak jingkat, langkah, dan lompat.

Sedangkan gerakan pada lompat jauh tidak melakukan gerakan jingkat, karena dari melakukan lari awalan pelompat akan melakukan lompat ke balok tumpu lalu mendarat.

Pada hari ini, kita akan membahas materi lompat jangkit secara lengkap. Adapun yang akan kita jabarkan meliputi pengertian lompat jangkit, tujuannya, teknik atau gerakan lompat jangkit, sejarahnya, peraturan, peralatan dan ukuran lapangannya.

a. Pengertian Lompat Jangkit 

LOMPAT JANGKIT [LENGKAP]: Pengertian, Teknik, Sejarah, Lapangan, dan Peraturan


Menurut Tamsir Riadi, istilah lain dari lompat jangkit adalah lompat tiga atau bisa juga disebut triple jump. Kenapa dikatakan demikian? Dikarenakan pada saat melaksanakan lompatan pelompat harus melakukan gerakan hop, step, dan jump.

Lompat jangkit adalah sebuah nomor dalam cabang atletik, atau track and field, perlombaannya hampir mirip dengan perlombaan lompat jauh, akan tetapi melibatkan gerakan jingkat (hop), langkah (step) dan melompat (jump), dimana pelompat berlari menyusuran jalur awalan dan melakukan satu jingkatan (hop), satu langkah (step) dan kemudian melompat (jump) ke dalam kotak pasir.

Di dalam lompat jangkit sebenarnya terjadi tiga kali tolakan, tiga kali melayang di udara, dan tiga kali pendaratan. Jarak hasil lompatan di ukur dari kumulatif ketiga gerakan lompat jangkit yang terdiri dari hop, step, jump.

b. Tujuan Lompat Jangkit


Menurut IAAF (International Association Athletic Federation) tujuan dalam lompat jangkit adalah untuk jangkau jarak lompatan horizontal sejauh mungkin dengan menggunakan tiga lompatan berturut-turut.

Meskipun ada kesamaan antara beberapa gerakan dalam lompat jangkit dengan lompat jau, lompat jangkit adalah gerakan lompat yang memiliki gerakan komplek secara teknik serta menuntut ketangkasan-ketangkasan tambahan, lebih lagi ada korelasi antara presasi lompatan jangkit dengan prestasi lompat jauh.

c. Sejarah Lompat Jangkit


Olahraga lompat jangkit adalah salah satu olahraga yang dipertandingkan dalam olimpiade modern pertama di Yunani pada tahun 1896 dan dimenangkan oleh James Connoly.

Olahraga lompat jangkit terinspirasi dari salah satu jenis olahraga lompat sejak zaman Yunani kuno dimana sang pelompat akan melakukan beberapa kali lompatan sebelum lompatan terakhir, akan tetapi tidak diketahui secara pasti berapa banyaknya lompatan yang dilakukan oleh atlet pada saat itu serta peraturan dalam pertandingan tersebut.

Dalam mitologi Irlandia, lompat jangkit telah diperlombakan dalam pertandingan Irlandia kuno bernama Tailteann Game, pada awal 1829 SM.

Jika pada olimpiade modern pertama, lompat jangkit hanya diikuti oleh atlet laki-laki saja, namun pada tahun 1996, atlet perempuan akhirnya bisa mengikuti kejuaraan lompat jangkit dalam olimpiade Atlanta.

d. Teknik Lompat Jangkit


Seluruh teknik dasar lompat jangkit diurutkan menjadi tahap-tahap sebagai berikut ini:
  1. Lari awalan (approach)
  2. Lompatan pertama (jingkat:hop)
  3. Lompatan kedua (langkah:step)
  4. Lompatan ketiga (lompatan:jump)

1. Lari awalan (Approach)

Teknik Lompat Jangkit Lari Awalan

Awalan dalam lompat jangkit sangat penting karena sangat berpengaruh terhadap tahapan selanjutnya.

Menurut IAAF tujuan awalan lompat jangkit sebagai berikut:

Tujuan dari awalan adalah untuk mencapai kecepatan maksimum dan sebagai persiapan untuk menumpu pada saat jingkat (hop).

Panjang lari awalan yang digunakan oleh pelompat tergantung pada kemampuan tiap individu pelompat untuk melakukan lari awalan sebagai tahap akselerasi.

Pelompat yang mencapai puncak kecepatan larinya akan membutuhkan suatu lari awalan yang lebih pendek dari pada mereka yang memiliki kecepatan lari awalan yang akselerasinya lebih lambat.

Para pelompat yang memiliki kemampuan yang baik biasanya akan menggunakan awalan dengan jarak 35-40 m atau 18-23 langkah lari, sedangkan pelompat yang memiliki kemampuan yang kurang begitu baik biasanya akan menggunakan lari awalan yang lebih pendek.

2. Jingkat (Hop)

Teknik Lompat Jangkit Jingkat (hop)

Tahap hop merupakan gerakan awalan dari tahapan lompatan jangkit menurut IAAF hop lompat jangkit sebagai berikut:

Gerakan hop adalah gerakan dua kali menumpu kaki yang sama dengan tidak menghambat kecepatan lari atau awalan. Supaya lebih jelasnya perhatikan penjelasan berikut:
  • Perubahan kecepatan yaitu tekanan kaki ke arah depan dan ke atas yang digerakkan oleh kaki tumpu.
  • Perubahan gerakan cenderung ke arah depan tidak ke atas.
  • Setelah menumpu kaki menekan mengkais dengan tenaga penuh sehingga kaki hampir sejajar dengan tanah.
  • Sebelum mendarat kaki tumpu harus digerakkan ke depan, sedangkan kaki yang satu tergantung bebas di belakang titik pusat berat badan.
  • Saat kaki menumpu tumit lebih dahulu menyentuh tanah, tumit berada di depan titik pusat berat badan, saat melayang punggung diusahakan tegak tidak condong.

3. Langkah (Step)

Teknik Lompat Jangkit Langkah (step)

Menurut IAAF gerakan langkah step dalam lompat jangkit sebagai berikut:
  • Gerakan tumpuan yang ketiga dilakukan setelah gerakan tumpuan kaki yang sama, gerakan ini bertujuan mengubah kecepatan ke arah gerakan step, untuk menjaga gerak mendatar sebanyak mungkin dan mengangkat bobot badannya ke arah lompat atau jump.
  • Fase kedua dalam lompat jangkit dimulai ketika kaki take off menyentuh tanah. Tungkai take off harus dalam keadaan lurus dengan paha tungkai pendorong tepat berada di bawah garis paralel dengan tanah.
  • Ketika pelompat lepas dari tanah, tungkai take off tetap lurus dibelakang titik berat badannya, dengan betis tetap hampir paralel dengan tanah. 
  • Pada waktu yang bersamaan, tungkai yang berlawanan mendorong sampai setinggi panggul dimana tetap dipertahankan sampai mid flight selama fase step, sudut lutut tidak lebih dari 90 derajat. 
  • Ketika pelompat mulai turun, tungkai pendorong lurus dengan ankle fleksi atau memperpanjang tuas dan kaki bebas melakukan gerakan mengkais ke bawah untuk melakukan transisi dengan cepat ke fase tiga.
  • Selama fase step, pelompat konsentrasi pada langkah step sejauh mungkin. Hal ini biasanya merupakan fase terlemah, karena menuntut pelompat memiliki koordinasi yang baik dan memerlukan latihan yang khusus.

Tujuan gerakan lengan dalam bertolak pada tahap gerakan langkah (step) adalah untuk menunjang tolakan, pilihannya apakah gerakan satu lengan atau menggunakan dua lengan tergantung dari lamanya tahap melayang itu sendiri.

4. Lompat (Jump)

Teknik Lompat Jangkit Lompat (jump)

Fase ketiga dan terakhir dalam lompat jangkit, yaitu lompatan panjang yang diawali dengan lompatan dan bukan lari.
  • Tungkai take off diluruskan dengan kuat selama kontak dengan tanah. Dengan paha kaki dari tungkai bebas berada pada ketinggian pinggang.
  • Lengan mendorong ke depan dan atas, dan melakukan blok selama beberapa saat ketika tangan berada pada ketinggian muka. 
  • Togok harus dipertahankan tegak dan dagu ke atas dengan mata diarahkan ke pit. Ketika berada di udara, tungkai bergerak ke posisi menggantung dengan kedua paha berada di bawah togok, lutut bengkok mendekati 90 derajat. 
  • Kedua lengan diluruskan ke atas untuk memperlambat rotasi dengan kedua tangan mengarah ke langit atau ke atas.
  • Posisi ini dipertahankan sampai pada titik puncak ketinggian. 
  • Kedua lengan kemudian mendorong ke depan, bawah, dan ke belakang pada saat tungkai diayun serentak ke depan dan paha diangkat sejajar dengan tanah.
  • Lutut tetap bengkok untuk memperoleh keuntungan tuas yang lebih pendek.
  • Ketika paha berada pada posisi paralel, tungkai diluruskan cepat dan ankle fleksi dan posisi jari kaki menghadap ke atas. 
  • Pelompat mempertahankan posisi ini sampai tumitnya menyentuh pasir. Ketika lutut benar-benar berada dalam posisi akan menyentuh pasir, maka panggul naik.

Tujuan gerakan ini dari tahap gerakan lompat atau jump adalah sama seperti pada lompat jauh, yaitu memperoleh jarak horisontal yang terbaik.

e. Lapangan Lompat Jangkit

Lapangan Lompat Jangkit

Adapun ukuran lapangan dalam lompat jangkit, sebagi berikut.
  • Lapangan untuk lompat jangkit panjang lintasan awalan minimal 40 meter diukur dari balok tumpu lompat jauh.
  • Lebar lintasan lompat 1,22 meter.
  • Jarak balok tumpu lompat jangkit berjarak 11 meter untuk putri, 13 meter untuk putra.
  • Panjang balok tumpu 1 meter dengan lebar 20 cm.
  • Daerah pendaratan atau bak pasir berukuran 7-9 meter, dan lebar 2,75 meter.

f. Peraturan Lompat Jangkit


Ada beberapa peraturan dalam lompat jangkit, yaitu sebagai berikut:
  1. Melompat sebelum balok tumpuan, tetap sah.
  2. Pada tolakan kaki pertama harus mendarat pada kaki yang lain.
  3. Pada tolakan kedua, harus mendarat pada kaki yang lain juga.
  4. Bila pelompat sedang melakukan lompatan dan menyentuh tanah dengan kaki ayun, hal ini dianggap melanggar.
  5. Biasanya diberikan giliran melompat 1,5 - 2 menit.
  6. Pengukuran dalam lompat jangkit dilakukan oleh juri pengukur biasanya berjumlah 2 (dua) orang.

g. Peralatan Lompat Jangkit


Dalam olahraga ini, pastinya juga diperlukan peralatan-peralatan penting lainnya selain kostum atlet. Berikut ini beberapa peralatan yang dipakai dalam pertandingan lompat jangkit:
  1. Lapangan lompat jangkit
  2. Peluit untuk aba-aba
  3. Pengeras suara untuk memanggil atlet dan juga mengumumkan hasil lompatan.
  4. Alat pengukur lompatan
  5. Kamera pemantau lompatan
  6. Alat pengukur kecepatan angin
  7. Alat untuk meratakan pasir
  8. Bendera juri

Kesalahan-Kesalahan yang Sering Dilakukan dalam Lompat Jangkit


  • Awalan kurang cepat.
  • Langkah kurang teratur panjangnya.
  • Awalan yang dipercepat pada saat akan menumpu pada balok tumpuan.
  • Awalan yang terlalu pendek jaraknya.
  • Tolakan yang membentuk sudut terlalu besar sehingga lompatan melambung tinggi.
  • Jongkoknya hanya sekedar menerima berat badan saja, tidak mampu melenting untuk membuat langkah lebar.
  • Lompatan kedua (langkah) hanya pednek saja, tidak kelihatan adanya saat melayang.

Hal-hal yang Harus Dihindari dan Dicapai dalam Lompat Jangkit


Hal-hal yang harus dihindari 


  1. Mendarat pada tumit.
  2. Badan condong terlalu jauh ke depan.
  3. Mendarat dengan penuh ketegangan.
  4. Gerakan badan yang pendek, mendadak, dan menyilang tubuh.
  5. Ketidakseimbangan ke samping.
  6. Tolakan (take off) yang kurang sempurna.
  7. Kaki tolakan yang kaku selama melayang di atas tanah.
  8. Tidak sempurna dorongan pada tolakan kedua dan ketiga.

Hal-hal yang harus dicapai


  1. Mendaratlah dengan seluruh telapak kaki.
  2. Usahakan badan senantiasa tegak.
  3. Buatlah pendaratan yang aktif.
  4. Capailah gerak lengan yang luas namun tetap terkoordinir.
  5. Capailah gerak seimbang dalam lompatan.
  6. Capailah dorongan ke depan dan ke atas.
  7. Buatlah gerakan memutar kaki tolak pada tolakan pertama.
  8. Capailah pengangkatan kaki ayun yang kuat dan tinggi pada tolakan kedua dan ketiga.


Demikianlah artikel hari ini tentang LOMPAT JANGKIT [LENGKAP]: Pengertian, Teknik, Sejarah, Lapangan, dan Peraturan. Semoga bermanfaat bagi anda. Untuk membantu blog ini agar berkembang, kami mohon untuk share dan komentar ya. Sekian dan terima kasih.

0 komentar

 
close