-->

Type something and hit enter

Posted by On
Materi Penjasorkes Bagian Atletik - Artikel kali ini membahas tentang Materi Lompat Galah. Hal-hal yang akan kami bahas meliputi: 
  • Pengertian 
  • Sejarah
  • Teknik dasar
  • Ukuran lapangan Lompat Galah
  • Ukuran Tongkat Galah
  • Peraturan 
  • Kesalahan dalam Lompat Galah

Lompat galah atau yang biasa disebut dengan pole vault adalah olahraga sudah cukup terkenal di Indonesia maupun dunia. Olahraga ini tidak di praktekkan di sekolah - sekolah karena terlalu beresiko mengalami cedera.

Kurang afdol jika Anda hanya mengetahui segitu saja mengenai lompat galah, karena olahraga yang satu ini memiliki sejarah dan teknik - teknik dasar dalam melakukannya.

Lompat Galah (LENGKAP): Pengertian, Sejarah, Teknik Dasar

Pengertian Lompat Galah


Beberapa informasi yang kami dapatkan dari berbagai referensi, dapat kami simpulkan pengertian lompat galah secara umum adalah:

Lompat Galah adalah salah satu cabang olahraga dari atletik dengan cara melompat setinggi – tingginya dengan sebuah alat berupa tongkat. Tujuan dari olahraga ini memenangkan pertandingan dengan melakukan lompatan melewati pembatas atau mistar.

Lompat galah adalah suatu event di mana seseorang melakukan lompat tinggi yang dibantu dengan menggunakan galah/tongkat panjang yang fleksibel (saat ini tiang lompat galah banyak dibuat dari fiberglass dan carbon fiber).

Lompat galah atau pole vault ini merupakan olahraga lompat yang menggunakan galah, dipercaya telah ada sejak zaman dahulu.

Lompat galah juga memiliki sejarah penting untuk anda ketahui. Ingin tahu lebih lengkapnya tentang sejarah lompat galah? Berikut penjelasannya.

Sejarah Lompat Galah


Tidak banyak yang diketahui dari sejarah lompat galah. Tapi, dari beberapa sumber-sumber dan informasi yang kami dapatkan, para pakar olahraga mengungkap secara jelas tentang sejarah lompat galah.

Sudah dipastikan bahwa olahraga lompat galah berasal dari benua Eropa, tepatnya di sebuah negara yang memiliki julukan Negeri Tulip, yaitu Belanda. 

Olahraga ini berawal sejak abad ke – 13 yang pada saat itu, masyarakat menyeberangi parit – parit besar dengan menggunakan sebuah bambu atau kayu.

Masyarakat Belanda pada zaman itu selalu menyimpan galah sebagai alat untuk melompat dan menyeberangi rintangan alam hingga dikenallah istilah Fierlieppen atau lompat galah danau. 

Sebelum cara melompat rintangan dengan galah ini diperlombakan, ketinggian tidaklah menjadi perhitungan.

Pertandingan lompat galah tercatat didalam buku The Mechanics of the Pole Vault karya Richard Gunslen yang melaporkan bahwa London Gymnastic Society di bawah Profesor Voelker Held melakukan pengukuran pada event lompat galah pada tahun 1826, pada waktu itu dengan melibatkan 1.300 partisipan mencatat ketinggian hingga 10 ft 10 in (3,3 m).

Dipertandingan itu, para peserta menggunakan alat berupa bambu dan juga kayu dengan ujung yang dipertajam agar bisa menancap pada tanah. Kompetisi lompat galah itu diadakan di lapangan sepak bola agar mengurangi resiko cedera karena mendarat di tempat berumput.

Seiring berjalannya waktu, zaman pun semakin canggih. Pada tahun 1896, lompat galah resmi masuk pada kompetisi olimpiade atletik.

Pada zaman dahulu olahraga lompat galah menggunakan galah yang terbuat dari bambu dan alumunium. Penggunaan galah fleksibel yang terbuat dari fiber glass dan serat karbon mulai dikenalkan tahun 1950-an.

Olahraga lompat galah memang membutuhkan keahlian dan kekuatan fisik seperti kecepatan, kelincahan dan kekuatan. Namun hal tersebut tidaklah cukup, untuk mencapai tinggi yang maksimal dibutuhkan galah yang fleksibel dan kuat.


Teknik Dasar Lompat Galah


Pada dasarnya terdapat 6 teknik dasar olahraga lompat galah yang perlu Anda perhatikan agar menjadi pelompat yang baik. 

Teknik dasar lompat galah:
  1. Memegang galah (gripping).
  2. Awalan lari.
  3. Menancapkan galah.
  4. Bergantung dan berayun. 
  5. Melewati mistar.
  6. Pendaran (landing).

Berikut ini penjelasan teknik lompat galah.

1. Teknik Memegang Galah

  • Letakkan tangan kiri anda di depan dengan punggung telapak tangan mengarah ke atas. Letakkan jari tangan disamping kanan bagian kanan, kecuali jari jempol. Jari jempol diletakkan di bagian bawah.
  • Melipat siku tangan kanan sekitar 90 derajat dan letakkan tangan kanan di belakang badan.
  • Pegang erat galah tapi dengan kondisi tangan rileks.
  • Tekan galah ke bawah dengan memakai tangan kanan sampai posisi tangan kanan lebih rendah dari pada tangan kiri.
  • Pegang galah setinggi pinggang, yaitu berada pada posisi diantara pegangan tangan kiri dan tangan kanan.
  • Badan harus dicondongkan ke arah depan dan sikap bahu datar.

2. Teknik Awalan

  • Jika anda masih pemula atau baru mencoba olahraga ini, kami sarankan tidak terlalu memaksakan. Jarak awalan yang cocok adalah 25 meter hingga 30 meter.
  • Dalam melakukan awalan, tidak perlu tergersa – gesa, harus dilakukan secara bertahap serta diikuti dengan gerakan free wheeling sebelum menancapkan galah.
  • Pegang dengan erat dan galah diharuskan untuk tenang dan tidak bergerak pada saat anda sedang berlari.
  • Pandangan harus fokus ke mistar dan galah diposisikan lurus ke arah depan dengan tinggi ujung galah melebihi tinggi kepala.
  • Rendahkan galah secara bertahap kemudian tusuk ujung galah pada lubang yang telah disiakan oleh juri.

3. Teknik Menancapkan dan Bertumpu

  • Pegang galah dengan kedua tangan dan tancapkan di lubang yang telah disiapkan. Pada saat ujung galah sudah ada di dalam lubang, gerakkan tangan kiri ke arah genggaman tangan kanan.
  • Angkat kaki sebelah kanan dan arah kan kedua tangan ke atas dengan menolak dengan kuat kaki kiri pada papan yang telah disediakan.
  • Luruskan tangan kanan pada saat kaki sudah tidak menyentuh tanah.

4. Teknik Bergantungan dan Mengayun ke Atas

  • Ketika kaki kiri sudah tidak menginjak tanah dan kedua lengan lurus di atas kepala, maka angkat paha kanan ke atas depan. Setelah itu ayunkan kaki kiri ke atas menyusul kaki kanan. Apabila memakai galah yang tebuat dari fiber glass, maka pada posisi inilah galah benar-benar optimal. Pada saat ini juga kedua kaki kamu sudah terayun melebihi kepala.
  • Dorong badan ke arah atas sambil memutar badan ke arah kiri dengan tumpuan tangan yang tetap berada di galah ketika kedua kaki sudah terayun dengan benar ke atas.

5. Teknik Melewati Mistar

  • Lakukan pijakan menggunakan kaki kiri yang disertai dengan tangan pada galah supaya badan bisa terangkat ke atas.
  • Apabila setengah tubuh anda sudah melewati mistar, lepaskan galah yang anda pegang dengan diawali melepas tangan kiri terlebih dahulu, kemudian tangan kanan.

6. Teknik Pendaratan

Teknik ini sebenarnya tidak terlalu susah dilakukan, banyak atlet yang melakukan pendaratan dengan duduk, dan tidak sedikit pula dengan keadaan terlentang. Agar mengurangi resiko cedera, pendaratan dilakukan dengan menggunakan kasur dari bahan spon. Tapi terkadang ada juga yang menggunakan pasir.

Ukuran Lapangan Lompat Galah


  • Kotak tancap galah memiliki panjang 1 m - 1,084 m dengan lebar 60 cm. 
  • Panjang daerah miring dalam kotak tancap galah adalah 80 cm. 
  • Kedalaman kotak sendiri adalah 20 cm atau 8 in.
  • Tiang penyangga palang memiliki panjang 4,5 m.
  • Bantalan untuk mendarat memiliki bahan terbuat dari busa dan berukuran persegi 5 m x 5 m.
  • Lapangan lompat galah: lintasan lari memiliki panjang 45 m atau 147 ft 7 in dari titik awal hingga kotak tancap galah.
  • Kotak tancap galah memiliki panjang 1 m - 1,084, lebar 60 cm. Dengan panjang daerah miring 80 cm untuk kedalaman bagian tancap adalah 20 cm / 8 in.

Untuk lebih jelasnya kamu bisa lihat gambar lapangan lompat galah di bawah ini.

gambar lapangan lompat galah



Ukuran Tongkat Galah


  • Tongkat galah hanya diperuntukkan untuk lompat galah.
  • Panjang tongkat galah atau bilah antara 3,86 m - 4,52 m.
  • Berat tongkat galah maksimal 2,26 kg.

Peraturan Lompat Galah


Berikut ini adalah sepuluh aturan dasar lompat galah yang perlu diperhatikan.

1. Berat badan


Berat badan dari masing-masing peserta, diverifikasi oleh pelatih, dicatat dalam bentuk penilaian di samping nama peserta.

2. Aturan percobaan


Masing-masing peserta lompat galah maksimal melakukan tiga kali percobaan pada ketinggian yang berbeda.

3. Sistem eliminasi


Peserta akan langsung tereliminasi jika mengalami kegagalan dalam tiga percobaan berturut-turut seperti yang telah disebutkan pada poin sebelumnya.

4. Ketinggian pada setiap percobaan


Peserta lompat galah harus mengambil percobaan yang kedua pada ketinggian yang sama (apabila percobaan yang pertama gagal) secepatnya setelah percobaan pertama dilakukan.

Pilihan juga tersedia jika melakukan kesempatan yang ketiga (pada kasus ini jika percobaan kedua gagal) secepatnya setelah percobaan kedua tersebut.

Sebagai catatan, pengambilan keputusan untuk pass harus disampaikan pada juri secepatnya setelah lompatan miss.

5. Aturan pemanasan


Peserta yang telah melewati tiga ketinggian setelah pertandingan dimulai, maka peserta tersebut boleh melakukan pemanasan tanpa menggunakan bar mistar.

Pemanasan boleh dilakukan sebelum masuk ke pertandingan dengan ketinggian yang telah ditetapkan.

6. Batas waktu percobaan


Terdapat dua poin utama pada aturan dasar pada batas waktu percobaan yaitu:
Seorang atlet harus tampil dalam waktu dua menit setelah namanya dipanggil.
Jika ada tiga peserta, jeda empat menit diperbolehkan dan jika ada satu yang tersisa, jeda minimun enak menit dapat dialokasikan untuk melakukan pertandingan.

Jika dua atlet mempunyai ketinggian yang sama, maka atlet yang memiliki sedikit jumlah percobaan dinyatakan sebagai pemenang.

7. Peraturan peserta dalam kompetisi Lompat Galah


  • Peserta dilarang menggunakan alat bantuan apapun.
  • Peserta dilarang menggunakan sepatu yang mengandung suatu perangkat yang dapat memberi keuntungan sehingga tidak adil bagi peserta lainnya.
  • Dilarang memplester bagian tangan atau jari, kecuali mengalami luka terbuka pada bagian tangan atau jari.
  • Khusus untuk membalut pergelangan tangan diizinkan.
  • Dilarang menggunakan sarung tangan.

8. Aturan Galah dalam pertandingan Lompat Galah


  • Galah yang digunakan untuk melompat jika tidak ditandai dengan benar maka tidak bisa digunakan untuk pertandingan.
  • Pelatih harus memverifikasi berat dari vaulter.
  • Pabrik yang membuat pole harus dapat memperlihatkan jarak 1 inch dengan warna yang kontras pada pole.

9. Foul pada Lompat Galah


  • Memindahkan bar dari tempat semula yang diam menggunakan galah atau badan.
  • Gagal melakukan lompatan.
  • Bagian tubuh atau galah menyentuh tanah bantalan pendaratan di luar bidang vertikal bagian atas papan luncur.
  • Membuat plang steady dengan menggunakan tangan atau lengan.


Kesalahan dalam Lompat Galah


  • Terlambat dalam menancapkan tongkat galah yang menyebabkan galah tidak melenting.
  • Tongkat galah tidak tertancap dengan kokoh sehingga menyebabkan hilang keseimbangan.
  • Kesalahan menggunakan kaki untuk menumpu setelah menancapkan tongkat galah.
  • Kedua tangan terlalu berdekatan saat memegang tongkat galah sehingga bisa menyebabkan tangan tergelincir.
  • Tangan kurang kuat saat memegang tongkat galah.


Demikianlah artikel hari ini tentang materi olahraga atletik lompat galah yang meliputi pengertiannya, sejarahnya, serta teknik dasar lompat galah dan masih banyak lainnya. Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan terima kasih.

0 komentar

 
close