-->

Type something and hit enter

Posted by On
Pada cabang lompat tinggi, keberhasilan lompat dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya dengan gaya yang digunakan. Dalam lompat tinggi ada beberapa macam gaya lompat tinggi yang sering digunakan dalam pertandingan.

Tri Minarsih, Acep Hadi, dan Hanjaeli (2010:78) menyebutkan, "Ada 4 jenis gaya yang ada dalam lompat tinggi, yaitu gaya gunting (scissors), gaya guling perut (straddle), gaya guling samping (western roll), dan gaya telentang (flop)".

Lanjut menurut Giri Wiarto (2013:40) menjelaskan bahwa, "Macam gaya lompat tinggi itu ada 4 yaitu: gaya guling perut (the straddle style), gaya gunting (the scissors style), gaya guling sisi (western roll), dan gaya membelakangi atau gaya flop (the fosbury flop).

Berdasarkan beberapa pendapat dari ahli di atas, dapat disimpulkan ada 4 jenis gaya lompat tinggi yang sering digunkan yaitu:
  1. Gaya gunting (scissors style)
  2. Gaya guling perut (straddle style)
  3. Gaya guling sisi (western roll style)
  4. Gaya membelakangi (the fosbury flop).

Sejarah Lompat Tinggi


Ada berapa macam gaya lompat tinggi, antara lain yang banyak digunakan adalah gaya straddle dan flop. 

Dua gaya tersebut dianggap paling efektif untuk olahraga lompat tinggi. Gaya gunting, gaya western roll, dan gaya scott mulai ditinggalkan orang karena kurang populer dan tidak ekonomis dalam penggunaan gerakan dan aktivitas tubuh.

Gaya gunting disebut juga gaya Swenney. Gaya lompat tinggi yang pertama digunakan adalah gaya jongkok (tuck). Hal ini terjadi antara tahun 1880 - abad ke 20.

Sekitar tahun 1896, Swenney mengubah gaya jongkok menjadi gaya gunting. Menurutnya, gaya gunting lebih efektif jika dibandingkan dengan gaya jongkok.

Jenis-Jenis Gaya Lompat Tinggi 


Berikut kami akan menguraikan macam-macam gaya dalam lompat tinggi beserta gambarnya yang telah disebutkan sebelumnya.

1. Lompat Tinggi Gaya Gunting (Scissors)

Lompat Tinggi Gaya Gunting (Scissors)


Gaya gunting atau scissors style adalah gaya lompat tinggi tertua di dunia. Gaya ini muncul dengan hadirnya olahraga atletik lompat tinggi di Olimpiade Skotlandia di Abad 19.

Pada gaya ini, sebagaimana dinamai sebagai gaya gunting, posisi kaki yang melompat, mengayun dan melewati mistar tampak seolah-olah seperti gerakan gunting.

Gaya gunting diawali dengan lompatan yang berasal dari tolakan kaki terkuat dan dilanjutkan dengan ayunan kaki satunya ketika tubuh mendekati mistar sehingga akhirnya kedua kaki dan seluruh tubuh bisa lolos melewati mistar pada ketinggian tertentu.

Selanjutnya gaya gunting ini disempurnakan oleh Michael Sweeney dan perbedaannya terletak pada awalan untuk melakukannya.

Pada gaya gunting klasik, gaya lompat yang dilakukan merupakan gaya jongkok dan posisi tubuh berada di depan mistar, sementara Sweeney mengubahnya mnejadi awalan dengan posisi tubuh berada di samping mistar sehingga gerakan gunting ini dilakukan dengan posisi tubuh yang miring atau sejajar dengan mistar.

Adapun cara melakukan gaya gunting menurut Munasifah (2008:32) adalah sebagai berikut:
  1. Pelompat tinggi mengambil awalan dari samping. Jika pelompat melakukan tolakan dengan menggunakan kaki kiri, maka awalan dilakukan dari samping kiri pula. Akan tetapi, jika tolakannya menggunakan kaki kanan, maka awalan yang dilakukan adalah dari samping kanan.
  2. Pada saat kaki diayun (kaki yang dekat mistar) mencapai ketinggian maksimum, kaki yang menolak (kaki yang terjauh dari mistar) diangkat lurus ke depan atas untuk melewati mistar.
  3. Saat kaki yang diayun sudah menurun melewati mistar dan badan hampir tegak, serta mistar berada di bawah pinggul, kaki tolak mendarat dengan badan menghadap ke samping.

2. Lompat Tinggi Straddle (Gaya Guling Perut)


Lompat Tinggi Straddle (Gaya Guling Perut)


Gaya straddle ini sedikit mirip dengan gaya guling sisi atau bisa dibilang sebagai penyempurnaan gaya guling sisi yang mana dalam gaya ini posisi kepala tak lagi menjadi lebih rendah dari pinggul.

Gaya ini diciptakan dan digunakan untuk pertamakalinya oleh Charles Dumas yang telah mempertahankan rekor 2,23 meter dalam kurun waktu 4 tahun. Rekor tersebut bisa dibilang fantastis dalam dunia lompat tinggi dan setelah Dumas berhasil menang dengan gaya tersebut, pada akhirnya gaya straddle banyak digunakan oleh atlet lompat tinggi.

Sampai sejauh ini rekor lompat jauh tertinggi yang diciptakan oleh Valeriy Brumel dengan gaya straddle berhasil memecahkan rekor setelah ia berhasil melompat dengan ketinggian 2,28 meter.

Gaya guling perut juga merupakan salah satu dari gaya dalam lompat tinggi.
Munasifah (2008:34) menjelaskan pelaksanaan gaya guling perut sebagai berikut:
  1. Pelompat mengambil awalan dari samping, awalan antara 35 derajat sampai 45 derajat. Jarak awalan tergantung si pelompat itu sendiri. Biasanya menggunakan langkah ganjil. Tiga langkah terakhir harus lebih panjang dan lebih cepat.
  2. Melakukan tolakan dengan kaki yang terdekat pada mistar sekuat-kuatnya ke atas, dibantu dengan ayunan kaki belakang (kaki ayun) ke depan atas dan dibantu oleh ayunan kedua tangan ke belakang atas.
  3. Setelah kaki ayun mencapai ketinggian maksimum, segera lewatkan di atas mistar. Lengan kiri hendaknya jangan sampai menyentuh mistar. Setelah kaki ayun melewati mistar, segera badan diputar ke kiri dengan kepala mendahului melewati mistar. Putarkan badan sehingga dada dan perut menghadap ke bawah pada saat di atas mistar. Kaki kiri yang digunakan untuk menolak segera lututnya dilipat ke samping kiri agak ke atas dan agak ke belakang. Lengan kanan harus ke bawah dengan santai.
  4. Jika kaki kanan yang digunakan untuk kaki ayun, maka yang mendarat pertama kali pada matras adalah kaki kanan dan tangan kanan secara bersama-sama. Kemudian berguling ke samping ke depan dengan badan dibulatkan dan bertumpu pada bahu sebelah kanan.

3. Lompat Tinggi Western Roll (Gaya Guling Sisi)


Lompat Tinggi Western Roll (Gaya Guling Sisi)


Gaya guling sisi atau dikenal juga sebagai gaya western roll merupakan sebuah gaya dimana ketika atlet melompat, ia melakukannya dari sisi samping mistar, mengangkat tubuhnya dan memposisikannya sedemikian rupa hingga melayang terlentang diudara, lalu memutar tubuh hingga melewati mistar.

Sayangnya dalam gaya ini posisi kepala menjadi lebih rendah dari pinggung dan hal ini dinilai sebagai diskualifikasi sehingga gaya ini tak lagi di pakai. Selama beberapa tahun, sebelum akhirnya peraturan tersebut dicabut karena atlet hanya menggunakan gaya yang ada sebelumnya.

Cara melakukan gaya guling sisi:
  1. Awalan dari samping atau seorang sekitar 35-40 derajat. Bila bertumpu dengan kaki kanan, awalan dari serong kanan bertumpu dengan kaki kiri, awalan dari serong kiri. Tumpuan dengan kaki yang terdapat dengan mistar (kaki dalam).
  2. Kaki bebas di ayun kedepan atas menyilang mistar. Melayang diatas mistar sikap badan miring dan sejajar dengan mistar.
  3. Saat itu pula kepala segera diturunkan, sehingga posisi kepala lebih rendah dari pinggul, terus berguling meluncur kebawah.
  4. Setelah berkembang beberapa lama, saat diatas mistar posisi badan tidak sejajar dengan mistar, tetapi kepala, badan dan kedua lengan melintasi mistar terlebih dahulu terus menukik kebawah seperti menyelam, sehingga gaya ini disebut juga "dive western".
  5. Pendaratan dengan salah satu tangan dan kaki tumpu hampir bersamaan, atau dengan kedua tangan terlebih dahulu terus berguling menjadi mistar. (Petunjuk atletk, 1985:97).

4. Lompat Tinggi Gaya Membelakangi (Flop)


Lompat Tinggi Gaya Membelakangi (Flop)


Gaya flop diperkenalkan pertama kali oleh Dick Fosbury pada tahun 1968. Sejak saat itu, para atlet lompat tinggi dunia banyak yang menyukai gaya flop.

Sebelumnya, sudah dikenal beberapa gaya seperti gaya gunting dan gaya guling. Pada gaya flop, atlet berputar setelah melompat, sehingga memberi dorongan tambahan ke atas. Dengan demikian, titik pusat badan melewati palang. Atlet mendarat dengan punggung di matras.

Cara melakukan lompat tinggi gaya flop:
  1. Awalan langkah panjang dan cepat, dengan posisi sikap tegak. Kaki tolakan adalah kaki dominan atau yang bisa digunakan untuk menumpu. Jarak antara kaki tolakan dengan mistar kira-kira 22-35 cm. Dimulai dengan melakukan awalan, jalan, lari, melangkah. Kemudian kaki menekan untuk melewati ketinggian mistar. Sudut awalan, dari tempat tolakan ketempat permulaan melakukan awalan, kira-kira 45-50 derajat. Langkah dari tempat awalan ketempat tolakan harus cepat.
  2. Tolakan, gerakan kaki tumpu yang kokoh dan pada saat menolak gunakan salah satu kaki dengan posisi badan agak condong kebelakang. Setelah melakukan tolakan, kaki diluruskan, kedua tangan selalu berada disamping untuk menjaga keseimbangan.
  3. Sikap badan diatas mistar, lentingan pinggang sehingga benar-benar sejajar punggung dengan mistar. Kedua kaki semula berada dibawah badan, tetapi saat badan melewati mistar kedua kaki harus cepat diangkat, seiring dengan posisi badan yang turun kepermukaan matras.
  4. Mendarat jatuh seluruh anggota badan dari mulai punggung, kedua kaki hingga lengan pada matras, jatuhan harus dalam posisi terlentang. (Dasar- dasar keterampilan atletik, 2001:65).

5. Gaya Guling atau Eastern Cut-off


Merupakan teknik yang menjadi evolusi dari gaya gunting. Gaya ini mulai digunakan atlet profesional pada tahun 1940.

Cara melakukannya:
  1. Posisi tubuh mengarah ke samping, tergantung kaki mana yang dipakai sebagai tumpuan.
  2. Saat melompat melewati mistar, kaki lainnya diayunkan lurus ke depan dan menyilang.
  3. Kemudian diikuti kaki tolakan. Sehingga seolah-olah kedua kaki terlihat menggunting.
  4. Saat mendarat, kaki tumpuan akan jatuh terlebih dahulu.

Kesimpulan


Tujuan lompat tinggi adalah agar pelompat dapat mencapai lompatan yang setinggi-tingginya. Lompat tinggi, sama halnya dengan lompat jauh, memerlukan unsur-unsur pokok, antara lain: awalan atau ancang-ancang, tumpuan atau tolakan, saat melewati mistar, dan mendarat.

Perbedaan antara gaya straddle dengan gaya-gaya lainnya adalah dilihat dari pelaksanaannya saat melewati mistar, yang mengharuskan kaki dibuka lebar dan hingga sebelum pelaksanaan pendaratan, kedua kaki itu tetap dibuka lebar atau kangkang.

Dari segi lain, perbedaannya terletak pada kaki tolak yang digunakan pada gaya ini dan mendarat dengan kaki ayun (terjauh).

Dari perbedaan sikap tubuh selama di udara, gaya straddle dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu horizontal straddle dan arch atau dive straddle.

Itulah tadi beberapa macam-macam gaya dalam lompat tinggi yang harus Anda ketahui. Untuk mengetahui materi lompat tinggi secara lengkap bisa baca di bawah ini.


Demikianlah artikel tentang jenis-jenis gaya lompat tinggi dan cara melakukannya beserta gambarnya. Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan terima kasih.

0 komentar

 
close