-->

Type something and hit enter

Posted by On
Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI) sebagai bentuk tes yang dipergunakan dalam kegiatan penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan menentukan tingkat kebugaran jasmani siswa.

Untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani seseorang dapat dipergunakan berbagai bentuk tes kebugaran jasmani, antara lain: tes 2,4 km, tes multi tahap, Harpas Stip test dan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia.

Sebaiknya Anda membaca terlebih dahulu materi Kebugaran Jasmani yang telah kami bagikan sebelumnya, agar lebih memahami macam-macam bentuk rangkaian tes kebugaran jasmani.

Tes Kebugaran Jasmani (Pengertian, Macam/Jenis, Fungsi, Manfaat)


a. Pengertian Tes Kebugaran Jasmani


Tes kebugaran jasmani adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk menilai atau mengukur sejauh mana kemampuan kebugaran jasmaninya dan mengetahui tingkat kebugaran jasmaninya.

b. Fungsi dan Manfaat Tes Kebugaran Jasmani


Fungsi tes kebugaran jasmani antara lain sebagai berikut:
  • Berguna untuk mengukur kemampuan fisik seseorang.
  • Hasilnya berguna untuk acuan seseorang meningkatkan kebugaran jasmaninya.
  • Berguna untuk mengukur kemampuan seseorang dalam hal jasmaninya.
  • Untuk mengetahui perkembangan kebugaran jasmani seseorang.
  • Sebagai bahan untuk memberikan bimbingan dalam meningkatkan kebugaran jasmaninya.
  • Sebagai bahan masukan dan memberikan nilai pelajaran pendidikan jasmani.

Sedangkan, manfaat tes kebugaran jasmani adalah sebagai berikut:
  • Peningkatan dalam kemampuan sistem sirkulasi dan kerja jantung.
  • Peningkatan dalam segi kekuatan, kelentukan stamina, kecepatan dan lain-lain komponen kondisi fisik.
  • Ekonomi gerakan yang lebih baik pada waktu latihan.
  • Pemulihan lebih cepat dalam organ-organ tubuh setelah latihan.

c. Jenis/Macam Tes Kebugaran Jasmani untuk SMA


1. Tes Denyut Nadi Maksimal (DNM)


DNM adalah denyut nadi maksimal yang dihitung berdasarkan

DNM = 220 - UMUR.

Upaya untuk meningkatkan Denyut Nadi, latihan harus dilakukan secara bertahap.

Misalnya, jika dalam minggu ini ingin mencapai training zone 70% , untuk minggu selanjutnya harus ditingkatkan 75% dan seterusnya.

2. Harvard Step Test


Harvard step test adalah pengukuran daya tahan jantung dan paru-paru.

Cara melakukan harvard step test adalah dengan melakukan gerakan naik-turun kursi.

Untuk putra, tinggi kursi = 45 cm dalam waktu 5 menit.
Untuk putri, tinggi kursi = 40 cm dalam waktu 4 menit.

Dalam 1 menit melakukan gerakan naik-turun kursi sebanyak 30 kali. Setelah itu, istirahat selama 45 detik, dan deyut nadi dihitung dalam waktu 30 detik. Kemudian, setelah 2 dan 3 menit diulang lagi.

Standar perhitungan denyut nadi:
>91 = baik sekali
81-90 = baik
71-80 = cukup
61-70 = sedang
51-60 = kurang
<50 = kurang sekali

3. Tes lari cepat 60 meter


Tujuan: untuk mengukur kecepatan.

Alat dan fasilitas yang digunakan adalah:
  • lintasan lari sepanjang 60 meter,
  • stopwatch,
  • peluit.

Caranya:
  1. Peserta berdiri dibelakang garis start 
  2. Pada aba-aba "siap", peserta mengambil sikap berdiri dan bersiap untuk lari.
  3. Pada aba-aba "ya", peserta lari secepat mungkin menuju garis finish, menempuh jarak 30 meter untuk putra dan 40 meter untuk putri.

Lari diulang apabila pelari mencuri start, tidak melewati garis finish, dan pelari terganggu dengan pelari lain.

Pengukuran waktu dilakukan dari saat bendera diangkat sampai pelari tepat melintasi garis finish. Hasil yang dicatat adalah yang capai oleh pelari untuk menempuh jarak 30 meter untuk putra dan 40 meter untuk putri, dalam waktu satuan detik.

4. Tes gantung siku tekuk (pull up)


Tujuan: untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan serta ketahanan otot bahu.

Alat dan fasilitas yang digunakan:
  • Palang tunggal
  • Stopwatch.

Caranya:
  1. Palang tunggal dipasang di atas kepala peserta. 
  2. Peserta berdiri di bawah palang tunggal.
  3. Kedua tangan berpegangan pada palang tunggal selebar bahu.
  4. Pegangan telapak tangan menghadap ke belakang.
  5. Dengan bantuan tolakan kaki, peserta melompat ke atas hingga mencapai sikap bergantung, dagu berada di atas palang tunggal.

Sikap tersebut dipertahankan selama mungkin, hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh peserta untuk mempertahankan sikap tersebut dalam satuan detik (30 detik untuk putri, dan 60 detik untuk putra).

5. Tes baring duduk (sit up)


Tujuan: untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut.

Alat yang digunakan adalah stopwatch.

Caranya:
  1. Berbaring terlentang di lantai, kedua lutut ditekuk.
  2. Kedua jari-jari tangan ditautkan ke belakang kepala.
  3. Kedua pergelangan kaki bisa dipegang peserta lain agar kaki tidak terangkat.
  4. Saat terdengar aba-aba "ya", peserta mengambil sikap duduk sampai kedua sikunya menyentuh kedua paha, kemudian kembali ke sikap permulaan,
  5. Lakukan berulang-ulang dengan cepat tanpa istirahat selama 60 detik.

Hasil yang dihitung dan dicatat adalah jumlah gerakan baring duduk yang dapat dilakukan dengan sempurna selama 60 detik.

d. Tes Kebugaran Jasmani Indonesia untuk usia 10-12 tahun (SD)


Sesuai dengan buku Tes Kebugaran Jasmani Indonesia untuk usia 10-12 tahun, komponen tes yang tercakup didalamnya antara lain:

Penggunaan: 

Tes ini diperuntukan untuk anak atau siswa yang telah dibagi sesuai dengan kelompok-kelompoknya, kelompok umur 6-9 tahun, 10-12 tahun. 13-15 tahun dan 16-19 tahun.

Peralatan:
  • Lintasan lari atau lapangan yang datar dan tidak licin.
  • Stopwatch
  • Bendera start
  • Tiang pancang
  • Nomor dada
  • Palang tunggal
  • Papan berskala untuk lompat tengah
  • Serbuk kapur
  • Formulir tes
  • Peluit

Pelaksanaan:

a. Tes Kebugaran Jasmani Indonesia ini merupakan satu rangkaian tes. Oleh karena itu semua butir tes harus dilaksanakan secara terus-menerus dan tidak terputus-putus.

b. Urutan pelaksanaan adalah sebagai berikut:
Pertama: lari 30 meter
Kedua: gantung angkat tubuh untuk putra dan gantung siku tekuk untuk putri.
Ketiga: baring duduk
Keempat: loncak tegak
Kelima: lari 600 meter untuk putra dan putri.

Adapun urutan rangkaian tes kebugaran jasmani adalah sebagai berikut:

1. Lari cepat


Tujuan: untuk mengukur kecepatan, jarak tempuh berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin untuk siswa umur 10-12 tahun dengan jarak 30 meter. (usia siswa kelas 5 dan 6 SD) baik putra maupun putri.

2. Gantung siku tekuk/gantung angkat tubuh


Tujuan: untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan bahu. Pencatatan dilakukan selama 60 detik.

3. Baring duduk 


Untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut. Waktu pencatat dan perhitungan kelompok umur 10-12 tahun selama 30 detik.

4. Loncat tegak


Tujuan: untuk mengukur tenaga eksplosif, ukuran papan berskala 20x150 cm, jarak antara garis dan papan skala 1 cm, jarak titik nol skala kelantai 150 cm, loncatan dilakukan 3 kali berturut-turut. Hasil: selisih raihan loncatan tertinggi dikurangan raihan tegak (sikap awal).

5. Lari jarak sedang 


Tujuan: untuk mengatur daya tahan jantung, peredaran darah dan pernapasan. Jarak tempuh berdasarakan kelompok umur dan jenis kelamin. Untuk umur 10-12 tahun, 600 meter untuk putra dan putri.

e. Tes Kebugaran Jasmani untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)


  1. Lari cepat 50 meter
  2. Pull up (30 detik untuk puteri dan 60 detik untuk putra)
  3. Sit up 60 detik
  4. Vertical jump (loncat tegak)
  5. Lari 800 meter untuk putri dan 1000 meter untuk putra.

Baca juga: Kebugaran Jasmani: Pengertian, Komponen Unsur, Bentuk Latihan, Manfaat, Fungsi [Lengkap]


Demikianlah artikel hari ini tentang Tes Kebugaran Jasmani (Pengertian, Macam/Jenis, Fungsi, Manfaat. Semoga bermanfaat bagi anda. Untuk membantu blog ini agar berkembang, kami mohon untuk share dan komentar ya. Sekian dan terima kasih.

Referensi: cabang-olahraga-olahraga.blogspot.com/2013/04/tes-kebugaran-jasmani-untuk-siswa.html
ensiklopediasli.blogspot.com/2016/06/tes-kebugaran-jasmani.html
digilib.unila.ac.id/13801/3/bab%202.pdf

0 komentar

 
close